SWARNANEWS.CO.ID , JAKARTA |Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto menilai saat ini kondisi KPK sedang sekarat karena serangan bertubi-tubi yang diarahkan oleh kekuatan besar yang menolak pengusutan kasus korupsi proyek e-KTP.
“Ada pukulan balik cepat dari berbagai arah ke KPK, jadi KPK sedang di ujung sakaratul maut,” ujar Bambang di acara diskusi ‘Jangan Lelah Melawan Korupsi’ di Kemang, Jakarta Selatan.
Serangan balik yang dilancarkan kelompok-kelompok tersebut sangat berdampak terhadap KPK.
Bambang mengatakan, serangan tersebut mengarah pada penghancuran kredibilitas KPK. Selain itu, serangan tersebut juga bertujuan menghabisi satu per satu personel KPK.
“Mereka mengirim pesan ke KPK, ‘kalau lo kaya Novel, lo selesai’, kekuatan ini dahsyat sekali, ini jauh lebih seronok,” ujarnya.
Bambang mencontohkan, pimpinan KPK juga menjadi korban kriminalisasi. Hal ini menimpa Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang yang dilaporkan ke Bareskrim Polri.
Melihat fenomena ini, Bambang mengingat kasus kriminalisasi yang pernah penimpanya saat menjabat pimpinan KPK. Saat itu, Bambang dikiriminalisasi atas dugaan kejahatan yang tak berkenaan dengan kewenangan yang dimiliki KPK.
“Kini proses penghancuran kredibilitas terjadi di ruang-ruang publik dengan sangat sistematis. Serangannya langsung menusuk,” ujar Bambang.
Dijauhkan dari Masyarakat
Bambang mengatakan, saat ini KPK sedang coba dijauhkan dari masyarakat sebagai sumber daya utama yang mendukung KPK.
Bambang khawatir jika masyarakat tak menaruh kepercayaan lagi terhadap KPK, maka nasib lembaga antirasuah ini tak akan berumur panjang.
“KPK tak akan jadi apa-apanya ketika publik tak ada di barisannya mendukung KPK. Kalau tidak ada publik, KPK tak akan berumur panjang,” ujarnya.
Kata Bambang, KPK bisa bertahan karena dukungan masyarakat terhadap KPK yang tak pernah surut dan terus berada di belakang KPK.
“Usia KPK akan cepat almarhum kalau tidak ada dukungan publik,” ujar Bambang.
Editor: Sarono PS
Sumber: CNN