BBWSS VIII Dorong Perekonomian Pedesaan melalui Percepatan Peningkatan Air Irigasi

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Kementerian PUPR kembali berlanjut menggulirkan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3 TGAI).Tidak hanya untuk meningkatkan saluran irigasi tersier, tapi tahun ini, program ini juga sekaligus untuk mendorong ekonomi pedesaan yang tak luput dari dampak Pandemi Covid-19.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII, Birendrajana, mengungkapkan, untuk tahun 2020 Kementerian PUPR melalui Balai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) mengalokasikan anggaran sebesar Rp.48 milyar untuk pelaksanaan P3TGAI di 246 lokasi desa yang tersebar di Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Lampung.

Sebagian besar program ini dilaksanakan di Sumsel dengan rincian Sumsel 224 desa, Lampung 6 Desa dan Babel 16 desa. Biren mengatakan, P3TGAI merupakan program infrastruktur kerakyatan atau Padat Karya Tunai (PKT) yang sangat bermanfaat bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Terlebih dalam kondisi Covid-19 dimana dampaknya yang terasa hampir disemua sektor usaha termasuk pertanian.

“Selain untuk mengurangi angka pengangguran dan menjaga daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur irigasi di kawasan perdesaan. Program ini kami harapkan sekaligus menjadi stimulus bagi masyarakat jadi perekonomian di desa tetap berjalan,” ujar Biren dalam keterangannya kepada wartawan di Palembang, Senin (27/4/2020).

Program ini diyakini Biren dapat mendorong perekonomian di pedesaan. Masing-masing desa akan menerima anggaran sebesar Rp.195 juta untuk setiap program yang dilaksanakan. Belum lagi jumlah tenaga kerja yang terserap mampu memberikan lapangan kerja bagi mereka yang kehilangan pekerjaan selama wabah Corona.

Setiap kegiatan itu tenanga kerja yang terkibat sekitar 20-30 orang. Bila dijumlahkan dengan kegiatan yang ada, maka lebih dari 7000 orang akan diserap melalaui program ini,” jelas Biren. Untuk Sumatera Selatan P3TGAI disebar di sembilan kabupaten, masing-masing di Banyuasin, Empat Lawang, Lahat, OKU Timur, Mura Enim, Musi Rawas, OKI dan OKU Selatan.

Menurut Kepala Satker Operasi dan Pemeliharaan BBWSS VIII, Florentina, selama masa Pandemi Covid-19, pelaksanaan program ini pun dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Pola pelaksanaan PKT juga dengan memperhatikan protokol physical & social distancing, jadi para pekerja dilapangan wajib menjaga jarak dan menggunakan masker. Mereka juga wajib diukur suhu tubuhnya sebelum bekerja,” beber Floren.

Dijelaskan Floren, P3TGAI dikhususkan bagi Petani Pemakai Air yang sudah berbadan hukum. Program ini dibagi dalam tiga tahapan, masing-masing 30 persen, 50 persen dan 20 persen dari jumlah desa. Tahapan yang sedang berjalan saat ini tahap musyawarah desa yang pertama untuk kemudian akan dilakukan penandatanganan kerjasama.
“Kami harapkan bulan depan sudah mulai pengerjaan fisik,” tutupnya.

Teks ; Iwan
Editor : Asih