PT Pos Naikkan Tarif 40 Persen
SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Penyesuaian tarif harga pengiriman paket jasa barang baru mulai diberlakukan oleh PT Pos Indonesia. Kondisi ini membuat para pebisnis online mulai teriak karena bisa terancam kolaps.
Meski diakui PT Pos sediri, sejak awal bulan Januari 2019, kenaikan tarif ini tidak berpengaruh secara signifikan pada omset pendapatan pada PT. Pos Indonesia Cabang Palembang.
Namun, menurut Manager Marketing PT.Pos Palembang, Paridu, saat ditemui di kantor Cabang Merdeka Palembang, Jumat (25/1/19), harus diberlakukan lantaran sebagain pengiriman menggunakan jasa angkutan udara.
“Penyesuaian tarif itu diantara 30 % sampai 40%, untuk pengiriman via cargo, namun pendapatan justru meningkat dibanding bulan Desember lalu,” jelasnya.
Sebenarnya,dikatakan Paridu, PT. Pos Indonesia, ada dua tipe pengiriman, yang menggunakan jalur darat, maupun jalur udara, yang terjadi kenaikan itu pada jalur udara, seperti paket express terutama untuk jenis makanan.
“Mau tidak mau, pengiriman Pempek harus menggunakan cargo pesawat dan terkena penyesuaian tarif tersebut karena untuk tetap menjaga kwalitas dari mitra Pos yakni pengusaha pempek Palembang,” ungkapnya.
Sementara itu ditempat terpisah, Konsumen dari pengguna Online Shop (Olshop) di Palembang, Silfan Faris (27), menerangkan dampak penyesuaian tarif pengiriman yang diberlakukan oleh beberapa Jasa Pengiriman barang atau paket, berakibat pada naiknya ongkos kirim pada setiap pembelian.
“Cukup signifikan kenaikannya, paket reguler dari harga perkilonya 18 ribu rupiah di bulan desember tahun lalu, menjadi 25 ribu perkilonya di bulan Januari, itu untuk pengiriman dari Jakarta ke Palembang, belum dari daerah lain,” jelasnya.
Kenaikan ini, berpengaruh pada harga jual kembali, terang Faris, karena dirinya memesan barang di daerah Jakarta dan Bandung, untuk berjualan lagi di Palembang.
“Mau tidak mau, ya saya harus naikkan modalnya, sebagian konsumen kadang tidak ngerti tentang kenaikan ongkir tersebut,” jelasnya.
Dirinya berharap, penyesuaian tarif ini tidak berlangsung lama, karena bisa berimbas pada menurunnya minat konsumen.
“Mudah-mudahan ada trik tertentu yang bakal diterapkan perusahaan jasa kurir, untuk meringankan ongkir kita,” terangnya.(*)
Teks : Herwanto
Editor : Asih