Demonstran Tuntut Pemerintah Cabut Kedubes di Cina

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Ratusan umat muslim yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan Palembang Peduli Uighur menggelar ‘Aksi Bela Muslim’ di Bundaran Air Mancur Masjid Agung Palembang, Jumat (3/1/2020) mendesah pemerintah Indonesia mencabut kedutaan besar di China.

Dimana aksi tersebut mengajak seluruh umat muslim untuk peduli dan perhatian terhadap saudara muslim Uighur yang ditindas oleh kapitalis Cina.

Sekaligus memprotes dan menyuarakan kepada pemerintah agar segera mencabut kedutaan besar (Kedubes) pemerintahan Indonesia di Cina.

Koordinator Aksi Gema Pembebasan Rahmat Kurniawan mengatakan, tujuan aksi ini ditujukan kepada pemerintah bahwasanya umat muslim memprotes dari kebijakan Cina terhadap muslim Uighur.

Kita ketahui negara-negara di luar sana khusus warga muslim sudah banyak memprotes negara Cina. Tapi terlihat pemerintah Indonesia masih diam atas penindasan kaum muslim Uighur di sana.

“Kami berharap kepada pemerintah supaya mendengarkan aspirasi ini khususnya di daerah bisa menyampaikan di pusat dalam menyerukan untuk memprotes tindakan nyata kepada pemerintah pusat agar pemerintah Cina melunak kepada muslim Uighur,” jelasnya.

Gema Mahasiswa Pembebasan dan komponen ummat majelis taklim ibu-ibu mendukung dalam memberikan aspirasi kepada pemerintah.

Di tempat sama, Drs. Usman Said dalam orasinya menyampaikan bahwa Indonesia berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Untuk itu harus di pedomani serta diamalkan bagi kita umat muslim di Indonesia melihat kebiadaban kapitalis Cina terhadap saudara muslim di Uighur.

“Dalam butir-butir Pancasila dan pembukaan UUD 1945, sudah jelas tercantum bahwa pemerintah jangan hanya diam melihat penindasan ini kepada saudara muslim di Uighur,” katanya.

Kemudian, Ustadz Abu Umar juga mengutarakan negara kapitalis demokrasi yang menjajah umat muslim dan sistem komunis yang menyakiti saudara muslim di Uighur.

Muslim Uighur disiksa dengan biadab oleh bangsa Cina, kita harus mempunyai kepekaan kepedulian terhadap itu.

“Apa yang dilakukan kepada umat Islam, kita harus bangkit bahwa itu sudah merupakan sistem penjajah yang tidak berprikemanusiaan,” tandasnya.

Teks : iwan
Editor : Asih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *