FISIP Universitas Sriwijaya, Satpol PP dan Damkar Sumsel, Edukasi Masyarakat Desa Pemulutan Ilir mengenai Bahaya Karhutla

SWARNANEWS.CO.ID, OGAN ILIR – Desa Pemulutan Ilir, yang terletak di Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, menjadi saksi perhelatan penting dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya kebakaran.

Dalam acara Sosialisasi Edukasi Masyarakat dan Penyuluhan Mitigasi Bencana Pemukiman Rawan Kebakaran yang diadakan pada Minggu, 24 September 2023, sebanyak 27 orang peserta hadir untuk memahami peran serta dan upaya pencegahan bencana kebakaran.

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari MC yang mengarahkan acara ini. Dilanjutkan dengan pengisian pre-test oleh masyarakat sebagai langkah awal dalam mengukur pemahaman mereka tentang bencana kebakaran.

Bersama warga Desa Pemulutan Ilir

Kemudian, suasana haru tercipta saat pembacaan doa dilakukan, memberikan keberkahan dalam acara yang begitu penting ini.

Kata sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Tim Pengabdian, Aulia Utami Putri,S.I.P.,M.Si, yang mengingatkan semua hadirin tentang peristiwa kebakaran besar yang pernah melanda Desa Pemulutan Ilir pada tahun 2020.

Desa ini rawan kebakaran karena mayoritas rumahnya terbuat dari kayu. Hal ini menjadi latar belakang pentingnya acara ini.

Pemaparan materi pertama dilakukan oleh Dr. Katriza Imania, M.Si, yang menjelaskan tentang peran serta dan peningkatan kesadaran masyarakat dalam menghadapi kebakaran.

Ia menguraikan betapa pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam upaya mitigasi kebakaran dan bagaimana peraturan mitigasi, seperti UU No. 24 Tahun 2007, dapat membantu dalam mengurangi dampak kebakaran.

Selanjutnya, Ermanovida,S.Sos.,M.Si memberikan materi mengenai dampak kebakaran hutan terhadap kehidupan masyarakat. Melalui penampilan video fakta kebakaran yang baru-baru ini terjadi di Indralaya.

Ia menjelaskan korelasi antara kemarau dan kebakaran serta dampaknya yang serius, seperti gangguan kesehatan, kerusakan lingkungan, dan dampak ekonomi.

Tim tenaga ahli dari Bidang Pemetaan Kebakaran Satpol PP Provinsi Sumatera Selatan, Ahmet Vahlevi, S.I.P, memberikan materi tentang “Upaya Pencegahan Kebakaran Pemukiman dan Kebakaran Hutan dan Lahan”.

Sekaligus ia memberikan materi praktek penanggulangan kebakaran langsung di lapangan bersama tim (Samiun). Dan turut melibatkan Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) Provinsi Sumatera Selatan (Lendhi Hervanno).

Beliau menyampaikan bahwa penyebab terjadinya kebakaran pemukiman yaitu sebagian besar disebabkan oleh korsleting listrik, dan faktor lain seperti kebocoran selang pada kompor gas, penampungan minyak ilegal, dan kelalaian manusia, dan lain sebagainya.

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan melakukan berbagai upaya pencegahan kebakaran dengan bertindak bijak menggunakan peralatan listrik yang sesuai dengan spesifikasinya (SNI) maupun peralatan yang mudah terbakar.

Dan juga mengajak masyarakat untuk turut serta berperan dalam upaya mitigasi bencana Karhutla dengan cara tidak membuka lahan dengan cara dibakar dan tentunya bertindak bijak terhadap alam.

Sesi tanya jawab memungkinkan peserta untuk mengajukan pertanyaan dan mendapatkan penjelasan lebih lanjut dari para pemateri.

Beberapa pertanyaan penting diajukan, seperti mengenai pengisian ulang alat pemadam api, langkah-langkah mencegah kebakaran, dan bagaimana mengatasi kebakaran sebelum bantuan pemadam tiba.

Acara ditutup dengan penyerahan hadiah kepada peserta yang menjawab pertanyaan dengan baik, pengisian post-test untuk mengukur pemahaman pasca-sosialisasi, dan praktik langsung pemadam kebakaran oleh tim Damkar setempat.

Sosialisasi Edukasi Masyarakat dan Penyuluhan Mitigasi Bencana Pemukiman Rawan Kebakaran ini, memberikan bekal penting bagi warga Desa Pemulutan Ilir untuk menghadapi risiko kebakaran dengan lebih baik, serta memupuk semangat kolaborasi dalam menjaga keselamatan dan lingkungan mereka.

Semoga acara ini menjadi langkah awal dalam menciptakan pemukiman yang lebih aman dari ancaman kebakaran.

Menutup kegiatan, panitia mengajak semua peserta untuk selalu mengedepankan pencegahan sebelum kebakaran terjadi. Melalui kombinasi metode tradisional dan modern, masyarakat diharapkan lebih siap dan tanggap dalam menghadapi risiko kebakaran, baik di rumah maupun di lingkungan sekitar.

Salah satu peserta penyuluhan mengungkapkan rasa terima kasih.

“Saya sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan  yang diselenggarakan di desa kami, khususnya untuk Fisip Unsri dan Damkar Provinsi Sumatera Selatan, sangat membantu kami dan memberikan pemahaman tentang pencegahan kebakaran sehingga kedepan akan memberikan manfaat untuk desa kami”.

Edukasi dan penyuluhan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Desa Pemulutan Ilir untuk menjadi desa yang tangguh bencana.

Ke depannya, diharapkan inisiatif serupa dapat menyebar ke berbagai daerah lain di Kabupaten Ogan Ilir agar masyarakat semakin siap dalam menghadapi bencana kebakaran.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meninggalkan pengetahuan dan keterampilan bagi warga Desa Pemulutan Ilir, tetapi juga menjadi titik awal dari kolaborasi yang lebih erat antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat. Dengan demikian, upaya pencegahan kebakaran dapat dilakukan dengan lebih sistematis, terukur, dan berkesinambungan. (Rel)