Swarnanews.co.id |Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin punya jurus tersendiri dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Kerja sama berbagai pihak menjadi salah satu kunci mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Sumsel pada 2015 dan 2016.
“Untuk menanggulangi kebakaran lahan, kami bekerja cepat. Dan melakukan penyiraman air dari udara untuk memadamkan api,” jelas Alex dalam keterangan tertulis, Selasa (5/9/2017).
Alex mengatakan itu saat menjadi pembicara utama dalam diskusi di kantor perwakilan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODOC) di Jakarta. Alex memaparkan tentang kondisi Sumsel yang memiliki luas hutan yang sangat besar.
Pada 2015, kebakaran terjadi di lahan seluas lebih dari 736,53 hektare dan pada 2016, 978 hektar lahan terbakar. Pihaknya juga bersinergi dengan seluruh muspida dan stakeholder terkait untuk menanggulangi kebakaran lahan.
“Berkat kerja keras semua pihak, kebakaran lahan dapat di atasi,” jelasnya.
Untuk diketahui, pada 2015 dan 2016 lalu, terjadi kebakaran lahan gambut di sejumlah provinsi di Indonesia. Penyebabnya beragam, ada yang diduga melakukan pembakaran lahan, hingga karena efek dari Elnino. Lebih lanjut Alex mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan terulang kembali.
“Komitmen itu akan saya lakukan. Saya kalau sudah berkomitmen akan melaksanakan hal itu,” jelas Alex.
Alex pun mencontohkan, sejak menjabat sebagai Bupati Musi Banyuasin, apa yang sudah menjadi komitmen dan program kerjanya akan direalisasikan.
“Sejak saya jadi bupati Musi Banyuasin, apa yang saya komitmenkan akan saya jalankan. Misalnya tentang sekolah gratis dan berobat gratis. Jadi saya akan menjalankan komitmen tersebut,” pungkasnya.
Diskusi di kantor perwakilan PBB di Jakarta, juga dihadiri Contry manager UNODOC Collie f. Brown dan juga staf khusus Gubernur Sumsel tentang perubahan iklim, Najib Asmani.
Najib Asmani mengatakan, Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui UNODOC berkomitmen untuk membantu Sumsel.
“Yakni terkait dengan illegal logging dan pencegahan kebakaran hutan. PBB juga berencana mengirimkan tim untuk melakukan monitoring,” pungkasnya.
Teks: Fauzan
Editor: Sarono P Sasmito