SWARNANEWS.CO.ID PALEMBANG – Pemerintahan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat gencar melakukan pemerataan pembangunan, terutama di bidang infrastruktur, khususnya transportasi.
Bahkan pembangunan di bidang infrastruktur ini termasuk dalam nawacita atau sembilan program prioritas selama kepemimpinan Jokowi.
Jika bicara spesifik mengenai infrastruktur, Presiden Jokowi sering menekankan pentingnya membangun konektivitas moda transportasi darat, laut dan udara.
Dari segenap proyek yang direncanakan, pembangunan Sumatera Railway (Kereta Api Transsumatera) adalah yang paling ditunggu.
Menyambungkan Provinsi Lampung di Selatan Sumatera hingga Provinsi Aceh di utara Sumatera, kini tengah diupayakan pemerintah, khususnya di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.
Lalu, kapan dan bagaimana realisasi pembangunan Kereta Api Transsumatera?
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan moda transportasi massal perlu dikaji terlebih dahulu dan harus mempertimbangkan asas manfaat.
“Sumatera Railway (Kereta Api Transsumatera), kita harus realistis ya. Jadi kita lihat, bahwasannya fungsi atau demand daripada pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lain itu harus kita nilai secara baik supaya fisibilitas sosial dan ekonomi ini memang cukup baik,” katanya di sela peninjauan proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Palembang, Minggu (10/12/2017).
Budi melanjutkan, jalur kereta api yang ada di Pulau Sumatera saat ini karena memang dibutuhkan bagi perpindahan manusia maupun barang.
“Sebagai contoh, dari Lampung ke sini (Pelembang), itu memang orang membutuhkan itu (kereta api). Atau dari Aceh sampai ke Dumai (Riau), itu memang dibutuhkan (kereta api) karena (diperlukan untuk) angkutan barang,” ujar Budi.
“Tapi pertanyaannya, misalnya akses ke arah Jambi, Bengkulu, tidak banyak itu (penumpang maupun angkutan barang),” imbuhnya.
Budi menegaskan, anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, khususnya moda transportasi massal, harus berpengaruh terhadap perubahan segala aspek, baik sosial, ekonomi ke arah yang lebih baik.
“Banyak itu (dananya), kalau tidak terlalu dibutuhkan (kereta api), kan sayang uangnya karena (nilai) investasi kereta api ini tinggi sekali,” ujarnya.
Namun saat ini, lanjutnya, program jangka panjang pembangunan di seluruh Indonesia, termasuk di Pulau Sumatera telah disiapkan oleh pemerintah.
“Tapi master plan kita (pembangunan Sumatera Railway), ada,” tukasnya.
Sumber : sumsel.tribunnews.com
Editor : Reni