Kurangnya Pasokan Premium Dari Pertamina Jadi Pemicu Antrian Panjang

SWARNANEWS.CO.ID, Pagaralam | Dapat dipastikan hampir setiap hari terlihat antrian panjang kendaraan roda empat dan roda dua di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Pagaralam. Kondisi ini jelas membuat sejumlah konsumen resah. Pasalnya ini salah satu susahnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) Premium.

Bahkan, masyarakat juga terpaksa harus mengantri berjam-jam untuk bisa mendapat jatah BBM jenis Premium.

Kelangkaan jenis BBM Premium tersebut diduga akibat panjangnya antrean kendaraan tersebut, bahkan parahnya beberapa kendaraan yang mengantri sengaja memakirkam kendaraanya dari malam hari, guna mendapatkan jenis BBM premium tersebut.

Pantauan Detik Sumsel, Sabtu (3/02), di dua SPBU Kota Pagaralam yakni SPBU Simpang Manna dan SPBU Karang Dalo antrean panjang hinga ratusan meter sering terjadi. Parahnya lagi bila pasokan tiba BBM yang dibutuhkan habis dalam waktu yang singkat sehingga meskipun sudah antri berjam-jam masih banyak masyarakat yang tidak kebagian.

Epi (50) pemilik SPBU Simpang Manna menjelaskan, antrian panjang tersebut dipicu karena adanya pengurangan pasokan dari pertamina akhir-akhir ini.

“Pengaruh pengurangan pasokan ini memang sangat terasa. Jadi wajar kalau antrian sangat ramai dan panjang,” ujarnya.

Dikatakannya, untuk mengantisipasi hal ini pihaknya sudah melapor ke Depo Kabupaten Lahat agar bisa ditambah kuota BBM untuk Pagaralam.

“Terutama pada hari libur seperti hari minggu kita sering kehabisan  BBM. Akibatnya kita minta penambahan suplai dihari Sabtu sebagai langka antisipasi,” katanya.

Sementara itu Ical salah satu pedagang BBM eceran mangatakan, BBM jenis premium yang ia jual tersebut, didapatkan dari hasil penggisian kendaraanya pribadi sendiri, jadi dirinya harus rela mengantri berjam-jam demi mendapatkan BBM jenis premium tersebut, namun kadanga dirinya harus gigit jadi karena kehabisan stok premium.

“Ya, kadang dapat kadang idak pak, sebab belum selesai ngantri stok premium sudah habis,”ungkapnya.

Disinggung soal dugaan adanya permainan pihak SPBU lelaki dua anak ini mengatakan, sampai saat ini dirinya tidak tahu soal itu, sebab dirinya berjualan tersebut memang didapatkan dari hasil pembelian dengan kendaraan sendiri.”Kalau soal itu saya tidak tau pak,” singkatnya.

editor : Sarono ps

sumber : detiksumsel.com