SWARNANEWS.CO.ID, PALI | Pemerintah Kabupaten PALI, melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) menyatakan belum menggelar pasar Bedug di wilayah Bumi Serepat Serasan.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Disdagprin kabupaten PALI, Ida Martini, melalui Kabid Perdagangan Ahmad Deni, saat dihubungi media ini Kamis (15/4/2021).
Kendati demikian, pihaknya tidak bisa melarang bilamana ada warga yang membuka pasar Bedug, selama menjaga ketertiban dan menjaga protokol kesehatan.
“Sampai saat ini, Pemkab PALI belum ada program untuk menggelar pasar Bedug. Jikapun ada pasar Bedug, itu merupakan inisiatif warga itu sendiri. Dan kami tidak menyuruh dan tidak juga melarang, selama para pedagang serta warga bisa menjaga ketertiban dan tetap mematuhi protokol kesehatan,” terang Ahmad Deni.
Sementara itu, Alia salahsatu pedagang di Pasar Bedug Terminal, kecamatan Talang Ubi, mengaku bahwa menjual di pasar Bedug merupakan ide dari pedagang.
“Dari para pedagang tulah pak idenyo. Nak cak mano lagi pak, kami juga mengais rezeki di bulan suci Ramadhan. Kalu jualan di terminal, kami dipinta uang kebersihan saja setiap harinya Rp 5 ribu,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) PALI, Suhartopo berkata, bahwa Pasar Bedug di terminal Pendopo memang rutinitas tiap tahun.
Pihaknya, kemarin sempat menerima surat pemberitahuan dari warga untuk menggelar Pasar Bedug di Lapangan Ampera (Terminal).
“Kita tidak menyuruh namun juga tidak melarang warga untuk mengais rejeki. Namun kawasan terminal pedagang kita tata rapi, sehingga tidak menggangu aktifitas lalu lalang mobil angkutan barang,” katanya.
Pihaknya, mempersilahkan pedagang yang menggelar lapak pada jam sore hari agar aktivitas di terminal tak terkendala.
“Tiap sore ada dua orang personil Dishub yang mengatur lalu lintas di kawasan terminal sehingga tak terjadi penumpukan kendaraan. Parkir motor juga jangan semrawut. Kita lihat kondisi di lapangan. Jika diperlukan personil bakal ditambah,” ujarnya.
Teks: Sangkut
Editor: Sarono PS
