swarnanews.co.id | Korea Utara baru saja melakukan uji coba nuklir berupa bom hidrogen yang diklaim sukses sempurna. Sebelum akhir pekan ini, Korut sudah berkali-kali melakukan uji coba peluncuran rudal.
Awal mula uji coba aneka senjata dilakukan Korut sejak beberapa dekade lalu. Tercatat, Korut memulai pengembangan misil sejak tahun 1976.
Berikut sejarah peluncuran rudal dan peledakan nuklir yang dilakukan Korut seperti dilansir dari Bloomberg dan Yonhap News Agency, Senin (4/9/2017):
1976-1981: Korea Utara memulai pengembangan rudal menggunakan Scud-B dari Soviet dan landasan peluncuran dari Mesir
1984: Uji coba rudal Scud-B pertama
1988: Penyebaran operasional rudal Scud-B dan Scud-C
1990: Uji coba rudal Rodong pertama
Juli 1994: Pemimpin Korea Utara, Kim Il Sung meninggal dunia. Sang anak, Kim Jong Il memimpin penuh Korea Utara
1998: Penyebaran rudal Rodong, yang bisa mencapai rentang 1.300 km. Peluncuran rudal Taepodong-1 yang disebut Korut sebagai peluncuran satelit
2002: Presiden AS George W Bush menyebut program senjata Korut menempatkannya sama dengan Iran dan Irak dalam ‘poros kejahatan’
2003: Korea Utara menarik diri dari Prejanjian Non-Proliferasi dan mulai memperoleh plutonium untuk membuat senjata dari barang bekas. Pertemuan ‘6 partai’ digelar untuk membahas hal ini. Pertemuan itu juga diikuti oleh China, Jepang, Rusia, Korsel, dan AS.
2005: Korea Utara mengumumkankepemilikan senjata nuklir dan keputusannya untuk menarik diri pertemuan 6 partai.
2006: Korut melakukan uji coba peluncuran rudal Taepodong-2, Rodong, dan Scud. Taepodong-2 adalah rudal jarak jauh yang bisa meluncur hingga 15.000 km dan menyerang AS. Meski demikian, pakar menyebut rudal itu hanya untuk meluncurkan satelit dan sulit diubah untuk menjadi roket yang membawa senjata
2006: Kantor berita Korut, KCNA mengumumkan uji coba nuklir yang sukses
2009: Peluncuran rudal Taepodong-2, yang disebut Korut sebagai peluncuran satelit. PBB mempertegas sanksi dan Korut menarik diri dari perbincangan 6 partai. Korut juga meluncurkan roket Unha-2 dari landasan Musudan-ri yang dihadiri oleh Kim Jong Il dan Kim Jong Un.
Desember 2011: Pemimpin Korut, Kim Jong Il meninggal dunia. Kekuatan kini dipegang oleh Kim Jong Un
April 2012: Korut mengumumkan kegagalan peluncuran roket Unha-3. Roket itu hancur berkeping-keping dan jatuh ke laut sesaat usai meluncur
Desember 2012: Korut meluncurkan roket Unha-3 yang membawa satelit pertamanya ke luar angkasa
Mei 2015: Korut melakukan uji coba peluncuran rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM).
November 2015: Korut meluncurkan rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM) di Laut Timur. Korsel menyebut peluncuran itu gagal.
Januari 2016: Korut mengklaim berhasil menguji bom hidrogen
Februari 2016: Korut meluncurkan roket jarak jauh dari landasan Dongchang-ri. Korut menyebut roket itu berhasil menempatkan satelit bernama Kwangmyongsong-4 di orbit
Maret 2016: Korut meluncurkan rudal balistik jarak menengah Rodong dari provinsi barat
Agustus 2016: Korut berhasil meluncurkan rudal balistik dari kapal selam
September 2016: Korut menembakkan 3 rudal balistik sejauh 1.000 km, salah satunya memasuki area udara Jepang. Korut juga melakukan uji nuklir kelima
Oktober 2016: Korut meluncurkan rudal balistik yang langsung meledak saat diluncurkan
Februari 2017: Korut meluncurkan rudal balistik jarak menengah yang bernama Pukguksong-2 ke laut terdekat. Aksinya itu memancing teguran dari Presiden AS Donald Trump dan PM Jepang Shinzo Abe
Maret 2017: Korut meluncurkan 4 rudal balistik, 3 di antaranya jatuh di zona eksklusif ekonomi Jepang
April 2017: Korut meluncurkan rudal balistik yang langsung meledak saat peluncuran.
September 2017: Korut mengklaim uji coba bom hidrogen yang merupakan salah satu jenis bom nuklir sukses sempurna. Ini membuat masyarakat internasional khawatir. Kecaman pun bermunculan. Bom hidrogen ini disebut yang paling kuat. Kekuatannya 10 kali lipat daripada uji coba terakhir pada September 2016.
Sumber: Detik.com