Peringati Hari HAM Internasional, PMII Ushuluddin Gelar FGD Warga Negara VS Korporasi

Swarnanews.co.id-Palembang, (13/12/2024)– Dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional, Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang mengadakan kegiatan *Focus Group Discussion* (FGD) bertajuk “Gugatan Warga Negara VS Korporasi: Menuntut Keadilan dan Mencegah Masalah Tahunan.”

Acara yang berlangsung di Ruang auditorium, Lantai 4, Gedung Fakultas Sains dan Teknologi Uin Raden fatah Palembang, tersebut dihadiri oleh mahasiswa, akademisi, dan aktivis HAM.

Diskusi ini bertujuan untuk menggali solusi atas berbagai persoalan yang sering dihadapi warga negara akibat aktivitas korporasi, seperti perusakan lingkungan, pelanggaran hak pekerja, hingga eksploitasi sumber daya alam yang berdampak negatif pada masyarakat sekitar.

Ketua Rayon PMII Ushuluddin, dalam sambutanya beliau berharap, khususnya terhadap mahasiswa, secara umum masyarakat untuk lebih kritis terhadap yang terjadi terutama fenomena fenomena lingkungan, mengangkat fenomena lingkungan karena hak asasi manusia tidak hanya berbicara soal individu baik hak ber ekspresi, sebab 5 tahun belakangan ini di ketahui banyak sekali permasalahan persalahan lebih kepada hak milik tanah, juga termasuk terhadap hak asasi manusia, maka dari itu kegiatan ini kami inisiasi dan kami adakan di Fakultas sains dan teknologi UIN Raden Fatah Palembang” ujarnya

Diskusi ini juga menghadirkan dosen yang kompeten di bidangnya, menyampaikan, kegiatan ini sejatinya sangat postif bahwa isu isu tentang hak asasi manusia yang di ratifikasi oleh PBB itu memang betul betul saat ini masih menggejala di dunia.

Banyak tindakan tindakan dan pelanggaran hak asasi manusia itu masih sering terjadi, dalam kontek pengembangan kemahasiswaan, bahwa mahasiswa itu adalah sivitas akademika yang murni yang bebas nilai yang kemudia memiliki karakternya sendiri, sejatinya harus tetap di rawat dan di jaga idialisme.

Oleh sebab itulah suara mahasiswa itu masih terbebas dari hal hal negatif yang mempengaruhi gerakan organisasi yang ada . maka adanya acara yang berdiskusi mengenai isu isu yang menjadi isu internasional bagi mahasiswa itu sangat membantu untuk memberi ruang kepada mahasiswa agar berpikir kritis dan berusaha untuk mencari solusi bagaimana tindakan tindakan yang perlu di kritisi itu agar bisa di lakukan dengan baik” ujarnya ketika di wawancarai tim Swarna.

Salah satu peserta, Indah Sari, menyatakan bahwa diskusi ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana masyarakat dapat menggunakan jalur hukum untuk memperjuangkan hak-haknya.

“Sering kali warga merasa tidak berdaya melawan korporasi besar, tetapi sebenarnya ada celah hukum yang bisa dimanfaatkan untuk mencari keadilan,” ujarnya.

Acara ini diakhiri dengan diskusi interaktif yang menghasilkan beberapa rekomendasi, seperti perlunya revisi regulasi terkait perlindungan HAM dalam hubungan warga negara dan korporasi, serta pentingnya edukasi hukum kepada masyarakat agar lebih sadar akan hak-hak mereka.

Melalui kegiatan ini, PMII Ushuluddin dan Pemikiran Islam menunjukkan komitmen untuk terus memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan HAM di tengah tantangan globalisasi dan kapitalisme. (*/riz)