SWARNANEWS.CO.ID SEKAYU |Teka-teki pungutan liar dalam dugaan pungutan liar (Pungli) pegawai tidak tetap (PTT) Medis di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), akhirnya terbuka jelas.
Hal tersebut ditandai dengan sejumlah tenaga honor kesehatan mendatangi Inspektorat Muba dalam mengadukan nasib mereka.
Enam orang pegawai honor tersebut mendatangi Inspektorat Muba, sekitar pukul 11.00 WIB dengan membawa sejumlah bukti tanda setoran uang tunai yang dibuatkan dalam kwitansi bermaterai.
Menurut keterangan dari salah satu korban yakni RR, bahwa ia bersama temannya melakukan penyetoran uang dilakukan beberapa tahap disebuah rumah makan di Sekayu. Pada penyetoran tersebut korban PW setor 30 juta, S setor 33 juta, AM setor 30 juta, NW setor 48 juta, AN setor 33 juta, dan RR setor 33 juta
“Penyetoran dilakukan tergantung jumlah besaran seperti PTT pusat dan PTT daerah. NW, AN, dan saya sendiri menyetor uang pada 23 Mei 2017, dibuatkan kwitansi apabila tidak keluar SK pada bulan September uang dikembalikan,” kata RR, ketika dibincangi, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa dirinya bersama enam orang lainnya merupakan TKS Puskesmas Sukadamai, Kecamatan Palakat Tinggi, Muba.
Ia tergiur melihat ada PTT Medis yang ditempatkan di Puskesmas tersebut, dengan membawa SK padahal mereka sudah belasan tahun mengabdi belum ada SK sama sekali.
“Awalnya kami ini merasa iri, karena setiap ada orang baru yang datang selalu membawa SK penempatan. Lepas dari sana kami bertemu pertama kali dengan Mega di SP 3, oknum ASN Mega saat itu mau membeli sawit, dan saat itu ia mencari pegawai kontrak dengan dijanjikan akan ada SK PTT untuk 10 orang,” ungkapnya.
Karena tergiur dan ingin merubah nasib kami mengikuti itu semua, kami bertanya apakah ini ada yang tanggung jawab dan ia menjanjikan bahwa akan keluar SK dan ia juga membawa nama seorang pimpinan anggota DPRD Muba.
“Harapankan kami saat ini jika ada peluang kami ingin diterbitkannya SK, jika tidak kami ingin uang tersebut kembali seutuhnya sesuai perjanjian,” tegasnya..
Inspektur Kabupaten Muba, Drs H RE Aidil Fitri melalui Sekreteris Inspektorat Yulius Adi SSTP MSi, mengungkapkan tim saat ini sudah diturunkan ke lapangan.
“Kita mendapatkan informasi bahwa yang bersangkutan akan pergi ke Jawa, jadi kita minta pihak kecamatan untuk menahan keberangkatannya dahulu. Mengenai informasi lebih lanjutnya akan segera kita dalami terlebih dahlu,” ungkapnya.
Sementara, Bupati Muba H Dodi Reza Alex, mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan laporan terkait pungli PTT Medis Muba.
Saat ini tim Inspektorat Muba sudah turun kelapanhan mencari bukti-bukti terkait pungli, saksi juga sudah kita lakukan pemeriksaan atas laporan yang ada.
“Komitmen kita dari awal untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dari unsur pungli dan korupsi, jadi apapun yang namanya bentuk pungli kita akan sikat,” tegas Dodi.
Disinggung jika benar adanya unsur pungli dalam penerimaan PTT Medis, pihaknya akan melakukan seleksi ulang dan akan dibatalkan semuanya. “Siapapun yang terlibat semua akan kita sikat abis, jika benar adanya pungli maka akan kita lakukan seleksi ulang,” ungkapnya.
Editor: Sarono PS
Sumber: Sripo.com