Resesi Ekonomi, YLKI : Negara Harus Hadir

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG – Indonesia kini mengalami resesi ekonomi yang dinyatakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan memastikan ekonomi nasional resmi resesi pada kuartal III-2020. Indonesia nampaknya tidak bisa terhindar dari resesi. Pandemi Corona terjadi sejak enam bulan terakhir berdampak besar bagi perekonomian Tanah Air.

Resesi adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi minus dua kuartal berturut-turut. Kementerian Keuangan merevisi forecast untuk September, sebelumnya untuk tahun ini minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen. Forecast terbaru September untuk 2020 di minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen Sedangkan pada kuartal III diproyeksikan kembali negatif.

Mengingat resesi sudah pasti akan datang, apa yang harus dilakukan masyarakat menghadapi masa resesi tersebut? Banyak Sekali kekhawatiran di dalam masyarakat akan hal ini.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumsel, Dr RM Taufik Husni meminta kepada masyarakat Sumsel agar tetap tenang dan jangan khawatir dalam menghadapi situasi tersebut.

Disamping itu, masyarakat juga harus melakukan hal lain untuk memulihkan kondisi ekonomi indonesia seperti persiapkan dana darurat atau meningkatkan intensitas menabung dana darurat di masa resesi untuk antisipasi hilangnya pendapatan hingga pekerjaan karena resesi.

“Artinya perusahaan di hampir seluruh sektor akan lakukan efisiensi karyawan. Dana darurat juga berkaitan dengan dana kesehatan apabila mendadak sakit di tengah situasi pandemi СOVID-19,” kata RM Taufik Husni, saat press release Kamis (24/9) sore.

Menurut Taufik, Negara harus hadir untuk mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat mengkonsumsi produk barang dan jasa dalam negeri baik sandang maupun pangan dan komoditas lainnya serta meningkatkan daya beli masyarakat dengan cara Intervensionisme Ekonomi seperti dengan mengadakan operasi pasar dan pasar murah.

“Ada dua versi yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan daya beli
masyarakat, yakni dengan cara memberikan subsidi dan membuka peluang lapangan kerja banyak,” ujarnya.

“Tentunya ini dapat dengan cepat meningkatkan daya beli masyarakat desa karena para pekerja tersebut mendapatkan gaji atau upah dari pekerjaannya. Dengan cara itulah mudah- mudahan tingkat pertumbuhan ekonomi di tengah wabah COVID-19 ini dapat bertahan dan
dapat mengurangi resesi ekonomi di tanah air,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *