Swarnanews. Co.id-Aksi Perempuan Tani HKTI Sumsel melakukan Gernas (Gerakan Nasional) pada (20/1/2023) layak di acungi jempol.
Selain memberikan stimulasi untuk peduli terhadap kebutuhan disabilitas dengan bantuan paket sembako. Perempuan Tani juga menyerap aspirasi dari para disabilitas tentang kendala dan pwrsoalan mereka hadapi.
Tak hanya butuh makan. Kata mereka. Kebutuhan disabilitas sangat tinggi. Dari kebutuhan kesehatan. Pendidikan hingga keterampilan. Agar keberadaan mereka tetap eksis dan diakui keberadaanya di tengah masyarakat.
Kekurangan fisik bagi kelompok disabilitas mbuat mereka sedikit dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Sehingga butuh support banyaak pihak terus bisa aktif dan hidup normal layaknya kebanyakan orang.
Aksi serupa menurut ketua Perempuan Tani Sumsel Nirhayati Muligan juga sudah dilakukan pada September 2022 lalu. Ke depan akan terus dikontinuitaskan setiap 3 bulan sekali.
Salah satu tempat penyaluran akai Gernas adalah Himpunan Wanita Disabilitas (HWDI) Sumsel yang berlokasi di Jalan Sosial di Kota Palembang. HWDI ini meliputi Gergatin rungu, dan pertuni netra, Pusat Informasi dan Konsultasi Perempuan Penyandang Disabilitas (PIK PPD) dibawah dinas PPA, dengan total anggota aktif 50 orang, sementara jumlah terinput 1000 orang lebih.
Turut hadir dalam aksi Pemberian sembako selain ketua Perempuan Tani HKTI Sumsel Nurhayati Mulligan didampingi wakil ketua Nurmalina, Sekretaris Yani Balkoni, juga turut hadir dalam kesempatan itu Bendahara Umum Umi Hayati, Ketua Divisi UKM Asih Wahyurini, jiga Azizah sebagai koordinator kegiatan Gernas.
Hikmah Meliana sebagai Ketua HARI dan para anggota lainnya menyambut langsung di Sekretariat HWDI jalan Sosial Palembang.
Menurut Ketua HWDI Nikmah Meiliana, selama ini HWDI bergerak atas kerjasama dengan pemerintahan, Dinas kesehatan dan lain-lain. HWDI memberi support untuk penyandang disablitas agar lebih bergerak maju mandiri.
Ia mengakui butuh perjuangan menghilangkan stigma peminta minta bagi kaum disabilitas.
Jika ada suka meminta minta itu hanyalah oknum berpura pura menjadi disabilitas. Faktanya kelompok dalam asuha HWDI lebih mengedepankan karya total. Mulai mengerjakan order jahitan. Pembuatan kue. Pelatihan. Kelompok bernyayi dan segala jenis macam bisa menghasilkan uang dengan hasil karya.
Pada giat ini mereka juga menyampaikan hal-hal yang terjadi di lapangan terhadap wanita disabilitas seperti banyak terjadi pelecehan, kendala obat-obatan, vitamin, pampers untuk disabilitas lansia atau yang membutuhkan dan lain sebagainya. PPDI adalah payung organisasinya, tetapi dirasa kurang berjalan.
“HWDI Sumsel benar benar organisasi mandiri yang gerakannya dari kantong sendiri”, Pungkas Hikmah.
HWDI sangat menyambut baik dengan diadakannya Gernas ini.
Acara Gernas yang dilakukan oleh Perempuan Tani HKTI Sumsel kali ini dilakukan di tiga tempat yaitu Panti Tuna Netra Cahaya Qolbu, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Sumsel, DPC Pertuni Palembang, dapat terselenggara dengan lancar tanpa kendala.
Gerakan Segelas Beras (Gernas) untuk Disabilitas ini sendiri merupakan kegiatan yang dicanangkan langsung oleh Ketua Umum HKTI Jenderal (Purn) TNI Moeldoko dimulai sejak April 2022 lalu, telah dilakukan di berbagai wilayah se Indonesia, di lakukan per 3 bulan sekali sampai tahun 2024 secara bergiliran oleh DPD Pertani (Perempuan Tani) serta di dukung penuh oleh ketua Pertani HKTI pusat Dian Novita Susanto.(*)
Komentar