Sengketa Bisnis Selama Pandemi Naik, BANI Tambah Arbiter Terdaftar Baru

SWARNANEWS.CO.ID, JAKARTA – Selama dua tahun Pandemi Covid-19, perselisihan bisnis yang berujung sengketa diperkirakan alami kenaikan. Hal itu diungkap Ketua BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI Arbitration Center) Anangga Roosdiono, pada kegiatan Silaturahmi dan Halal Bihalal Arbiter se-Indonesia, Rabu, (18/5/2022), di Financial Hall, Graha Niaga CIMB, Jakarta Selatan.

Silaturahmi Arbiter, merupakan pertemuan antar para arbiter BANI yang diselenggarakan oleh Pengurus BANI. Merupakan acara berkala sekaligus menyambut Idul Fitri 1443 H.  Sudah lebih dari dua tahun acara ini tidak dapat diselenggarakan akibat adanya pandemi Covid-19. 

Pandemi telah berpengaruh pada penyelenggaraan arbitrase secara keseluruhan, sidang-sidang dan pertemuan-pertemuan terhambat. San secara sosialpun interaksi antara para arbiter, para pengurus  BANI dan semua pihak yang terkait menjadi terpengaruh.

Para Arbiter dan pengurus BANI.

Silaturahmi Arbiter ini selain menjadi sarana bertemunya kembali sacara tatap muka langsung para arbiter. Juga suatu kesempatan bagi pengurus BANI untuk menyampaikan laporan tentang kondisi terakhir berarbitrase dan rencana kerja di masa yang akan datang.

Ketua BANI, Anangga Roosdiono dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri 1443 H. Dia juga menyebut kondisi kegiatan berarbitrase selama masa pandemi, seringkali membutuhkan tindakan segera yang mengandung sejumlah risiko, demi tetap terselenggaranya proses berarbitrase. BANI harus menyelaraskan peraturan dan prosedur yang berlaku secara universal dan sesuai kondisi sosio-politik. 

“Penggunaan ruang dan fasilitas harus disesuaikan agar dapat menjalankan sidang tatap muka secara virtual, dengan tetap menjaga kerahasiaan.  Peraturan dan prosedur baru harus ditetapkan, sehingga membutuhkan pengertian dan kerjasama dari para arbiter dan semua pihak,” jelasnya.

Diperkirakan, sambung Anangga, sengketa bisnis akan meningkat akibat kondisi pandemi, termasuk juga sengketa di tingkat UMKM.

“Untuk memenuhi kondisi tersebut, maka dipandang perlu untuk menambah jumlah arbiter terdaftar di BANI,” ujar dia.

Acara ini dilaksanakan di Financial Hall, Graha Niaga CIMB, Jakarta Selatan.

Perubahan jenis transaksi bisnis dan melajunya kecepatan teknologi menghadapi dunia bisnis, sehingga diperlukan arbiter baru untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan arbitrase di BANI. 

“Ada 19 orang dari berbagai bidang keahlian dan keilmuan yang dinilai memiliki integritas, reputasi, dedikasi dan profesionalitas yang akan menambah daftar Arbiter Terdaftar BANI.  Kini jumlah arbiter Indonesia menjadi 90 orang, selain arbiter asing yang sudah ada sebanyak 74 orang,” sebut Anangga lagi. 

Pada akhir sambutannya, Anangga mengutip pandangan almarhum Prof. Bismar Siregar, mantan Hakim Agung, bahwa “Arbitrase lebih mengarah kepada upaya mendamaikan. Dan untuk ini diperlukan seni, kesabaran, kearif-bijakan dan kemampuan menyentuh hati nurani pihak yang bersengketa memahami makna persaudaraan dalam hidup ini.”

Dalam kesempatan ini Prof. Ahmad M. Ramli, Guru Besar ilmu hukum Universitas Padjadjaran, yang juga merupakan anggota Dewan Penasihat BANI, menyampaikan untaian kata penuh makna, yang disajikan dalam lima pokok. 

Pertama adalah makna silaturahmi dan kepedulian sosial. Kedua adalah sedekah ilmu pengetahuan, lingkungan dan kesehatan.  Berikutnya adalah prinsip kesalehan sosial, dalam konteks menjawab pesimisme dengan optimisme. 

Terakhir adalah konsep arbitrase, di mana dalam kitab dan sejarah masa silam, pemutusan perkara berdasar sikap bijak, netral dan independen, serta jujur dan tegas dan jika perlu investigatif adalah prinsip-prinsip yang dianut seorang tahkim atau juru damai, yang kemudian merupakan prinsip seorang arbiter.

Acara yang diadakan dengan penuh kegembiraan dan keakraban ini diharapkan akan mempererat sinergi antar arbiter untuk menjaga integritas, kredibilitas dan martabat arbitrase, khususnya dalam penyelesaian sengketa di luar pengadilan bagi bisnis di Indonesia. (*)

Teks: rilis
Editor: maya

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *