Sleman Menuju Destinasi Wisata Kuliner dan Belanja Terkemuka

SWARNANEWS.CO.ID, SLEMAN |Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain menawarkan pemandangan yang memukau, suasana hangat dan bersahabat, juga budaya adiluhung yang selalu menyertai kehidupan masyarakatnya.

Selain itu, terdapat destinasi belanja maupun kuliner yang tersebar dari sisi utara, selatan, timur dan barat Kabupaten Sleman.

Tongseng opyok dan jadah tempe di Kaliurang, ingkung bebek di Ngino, ayam goreng Kalasan, dan belut goreng Godean merupakan beberapa contoh kuliner khas yang dapat ditemui di Kabupaten Sleman.

Pasar tradisional seperti pasar Prambanan, pasar Godean dan pasar Srowolan merupakan beberapa pasar tradisional yang menjadi daya tarik wisata belanja di Kabupaten Sleman, selain keberadaan 4 dari total 8 mal yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berbagai upaya untuk terus mengembangkan potensi wisata kuliner dan belanja yang ada di Kabupaten Sleman terus dilakukan.

Salah satu upaya nyata terkait hal itu melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Kementerian Pariwisata RI terkait percepatan pengembangan wisata kuliner dan belanja yang telah dilakukan pada 15 Desember 2017 lalu di Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman.

Dalam penandatangan MoU ini, Pemkab Sleman diwakili omSekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Sumadi, SH, MH dan Kementerian Pariwisata RI diwakili Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Budaya, Drs. Lokot Ahmad Enda, MM.

Menurut Lokot, Kabupaten Sleman memiliki potensi wisata kuliner dan belanja yang belum dikembangkan secara optimal. “Pengembangan ini perlu segera dilaksanakan sehingga peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di Sleman semakin membawa dampak langsung bagi masyarakat, utamanya yang bergerak di sektor kuliner dan belanja,” terang Lokot.

Pengembangan potensi wisata kuliner dan belanja ini akan dilakukan bersama dengan pembagian peran yang jelas. Di mana peran pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pariwisata, memberikan dukungan promosi dan publikasi terkait potensi yang ada.

Lokot menggarisbawahi, MoU itu merupakan pengikat komitmen daerah dalam pengembangan wisata. “Utamanya wisata kuliner dan belanja ” tandas Lokot.

Melalui MoU ini, daerah diharapkan menindaklanjutinya melalui kebijakan anggaran dan teknis lainnya. “Sehingga ada kesamaan langkah dengan kebijakan anggaran pemerintah pusat, utamanya di sektor pariwisata,” papar Lokot yang menambahkan sektor pariwisata menjadi prioritas ke-2 pembangunan nasional pada tahun 2018.

Ke depan, peran sektor pariwisata dalam pembangunan nasional menjadi semakin diperhitungkan. Dan, konsekuensi lanjutan dari MoU ini, Pemkab Sleman diharapkan mulai melakukan penataan dan pengembangan destinasi wisata kuliner dan belanja dengan lebih optimal di segala aspek pendukungnya. Termasuk atraksi terkait dan kualitas sumber daya manusia pendukungnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Sumadi, SH, MH, menyampaikan, sebagai respon kesiapan Sleman yang ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata kuliner dan belanja, dinas terkait, seperti Dinas Pariwisata bersama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Dinas Kesehatan dan dinas terkait lainnya segera menyusun langkah-langkah strategis dan teknis yang diperlukan.

Menindaklanjuti hal itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Dra. Hj. Sudarningsih, M.Si, menyampaikan, upaya pengembangan destinasi wisata kuliner dan belanja di Kabupaten Sleman terus dilaksanakan.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui kegiatan Festival Desa Wisata yang puncak acaranya dilaksanakan pada 19 Desember 2017 lalu di Tlogo Putri, Kaliurang, menampilkan kuliner khas dan barang kerajinan yang ada di desa wisata yang tersebar di Sleman.

Kekayaan kuliner yang ada di desa wisata inilah yang nantinya akan dikembangkan secara lebih terarah dan terpadu. “Sehingga akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke desa wisata, yang pada akhirnya nanti akan mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Sudarningsih, Kamis (21/12).

Dikatakan Sudarningsih, upaya percepatan pengembangan wisata kuliner dan belanja di Kabupaten Sleman akan terus diupayakan dengan koordinasi antar OPD terkait.

Dan, beberapa event terkait telah disiapkan guna mendukung tindak lanjut penandatangan MoU ini, seperti Festival Kuliner Kaliurang pada tahun 2018 dan beberapa festival atau kegiatan lainnya.

Editor: Sarono PS

Sumber: Jurnalsumatera