Tanam Padi Okmar di Poso Lampaui Target

SWARNANEWS.CO.ID, POSO | Langkah pemerintah pusat memberi bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) ke wilayah sentra pertanian yang langka tenaga kerja mendapat apresiasi sejumlah pihak. “Prioritas bantuan alsintan dari pemerintah pusat memang idealnya untuk daerah di luar jawa yang sulit tenaga kerja,” kata Direktur Institut Agroekologi Indonesia (INAgri), Syahroni, SP.

Menurut Syahroni, di masa lalu kehadiran alsintan sempat ditolak  para petani karena mengurangi serapan tenaga kerja terutama di sentra yang padat jumlah tenaga kerja. Hal tersebut berbeda dengan area pertanian di luar Jawa yang justeru kurang tenaga kerja. “Di sana kebutuhan alsintan menjadi niscaya,” kata Syahroni.

Sepanjang bantuan alsintan tetap dalam kaidah teknologi tepat guna (tepat sasaran, tepat lokasi, tepat penggunan dan tepat kebutuhan).

Sebut saja di Poso, Sulawesi Tengah. Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura, Kabupaten Poso, Ir Heningsih EG Tampai, MSi, alsintan terutama traktor roda dua dan roda empat terbukti mempercepat luas tambah tanam padi.

Luas baku sawah di Poso 18.277 ha dan 10.326 ha diantaranya tanam dua kali setahun. “Bila ditanam manual, tak mungkin kami bisa tanam 2 kali,” kata Herningsih.

Menurut Penanggungjawab Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan Propinsi Sulteng, Prof. Dedi Nursyamsi, Kementan telah memberikan bantuan traktor roda dua, traktor roda empat, mico transplanter, dan combine harvester sehingga harus dimanfaatkan maksimal. “Tidak boleh alsintan mangkrak di gudang,” kata Dedi.

Bantuan alsintan ditujukan agar pengolahan tanah cepat dan efisien sehingga waktu tanam juga cepat dan produksi setahun terdongkrak.

Hingga saat ini alsintan bantuan Kementan di Poso meliputi traktor roda dua 179 unit, roda empat 22 unit, pompa air 53 unit, juga rice transplanter dan combine harvester. “Tanpa bantuan itu alsintan milik petani dan swasta hanya 20%,” kata Dedi.

Menurut Herningsih, tahun lalu Kementan  mencetak sawah baru 2.000 ha dan tahun ini rencana cetak sawah baru 500 ha. “Artinya kita butuh alsintan tambahan,” kata  Herningsih.

Bila itu terpenuhi maka produksi padi di Poso dapat terus melampaui target pusat. Saat ini data luas tambah tanam padi Okmar 2017/2018 mencapai 21.018 ha yang berhasil melampaui target 18.716 ha atau pencapaian 112%. “Sukses itu akan kita pertahankan,” kata Herningsih.

sumber : palembangpro.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *