Tragis Dua Bocah Tenggelam di Kolam Retensi

SWARNANEWS.CO.ID, BANYUASIN | Dua bocah ditemukan tewas tenggelam di kolam retensi di Jalan Pesantren Aryad RT 04 RW 01 Kelurahan Kayuara Kuning Kecamatan Banyuasin III, Sabtu (26/3/2022) sekitar pukul 13.30 Wib.

Jenazah Embun (6) dan Zalfa (7), berhasil dievakuasi warga dan tim pemadam kebakaran dan penyelamat serta TRC BPBD Banyuasin, saat tiba di lokasi kejadian.

Menurut informasi, sebelum ditemukan tewas, kedua bocah tersebut bermain sepeda, namun tak kunjung pulang ke rumah.

Orangtua Embun berinisiatif mencari keberadaan anaknya tersebut. Setelah dicari hingga dikolam retensi, warga hanya menemukan sepeda keduanya bocah tersebut.

Namun, warga kaget dan histeris, melihat bocah laki-laki bernama Embun sudah dalam keadaan mengapung.

Melihat hal itu, wargapun langsung melakukan evakuasi dan membawa ke rumah sakit, namun sayang, nyawanya sudah tak tertolong lagi.

Sementara itu, warga dibantu tim pemadam kebakaran dan penyelamatan serta TRC BPBD Banyuasin melakukan penyelaman untuk mencari korban Zalfa.

Setelah kurang lebih 20 menit melakukan penyelaman, tim gabungan berhasil menemukan bocah perempuan bernama Zalfa dalam keadaan kritis.

Dari video yang beredar, ibu Zalfa sempat berlari menggendong anaknya tersebut untuk meminta pertolongan. Tapi sayangnya bocah Zalfa juga tak dapat tertolong.

“Mungkin setelah main sepeda keduanya ini main dipinggir kolam hingga terpeleset dan tak bisa berenang,” kata warga setempat.

Lurah Kayuara Kuning Ivo Febyana Susanti membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut Lurah, kedua jenazah usai ditemukan langsung dimakamkan pihak keluarga.

“Kami dari pihak pemerintahan, turut berduka dan menyesalkan adanya kejadian ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan dapat tabah menghadapi cobaan ini,” ujarnya

Menurut Lurah, jika kolam retensi itu lokasinya lebih kurang 300 meter dari pemukiman warga. Kolam itu, dibuat untuk menyiram kebun warga jika musim kemarau.

“Ini menurut warga kejadian sudah kedua kali. Sebelum saya jadi lurah disini juga pernah kejadian bocah tengelam tapi, kabarnya bisa diselamatkan,” katanya.

Lurah berharap kepada para orangtua agar mengawasi anaknya agar tidak bermain di sungai atau kolam yang membahayakan nyawa.

“Kami juga minta kepada pemilik kolam agar memasang batas atau pagar, agar anak-anak tidak dapat bermain dilokasi berbahaya tersebut,” harapnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Banyuasin Alpian mengimbau masyarakat agar mengawasi anaknya saat bermain.

“Kejadian seperti ini mesti dijadikan pelajaran, jangan sampai terulang kembali. Semoga keluarga diberikan ketabahan atas musibah ini,” pungkas dia. (*)

Teks : Nasir
Editor : Maya