Warga Jejawi Berantas WC Cemplung

SWARNANEWS.CO.ID |Desa Air Item, Kecamatan Jejawi Ogan Komering Ilir (OKI), membuat terobosan dengan kesadaran dengan menggelar arisan jamban.Arisan untuk membangun tempat buang air kecil dan besar ini, karena kesadaran setalah paham isu stanting dan kampanye gizi Nasional.Arisan jamban telah mengubah perilaku warga desa.

Selama ini warga buang air ke sungai dengan memakai WC cemplung, dengan dibangun jamban, warga beraktivitas BAB dan MCK ke jamban.

Demikian testimoni dari Kades Air Item Riswanda saat acara Pertemuan refleksi dan fase out dalam rapat koordinasi program kampanye gizi Nasional di Kayuagung, Kamis (26/10/2017) dalam rilis yg diterima Tribun.

Maryani, sebagai ketua tim penggerak PKK mengubah pola perilaku masyarakat yang memang pada dasarnya hobi arisan. Setelah digelar musyawarah, dan ikut arisan jamban.Awalnya agak sulit, dan diragukan akan berhasil , Akhirnya muncul kesadaran warga.Saat ini sudah tiga kelompok arisan dengan jumlah anggota arisan 50 orang.Pada acara itu juga hadir kepala dinas kesehatan OKI. Dari IMA World Health.

Kepala Dinas Kesehatan OKI , HM Lubis SKM M.Kes, menyebutkan, data di OKI jumlah balita stanting mencapai 32,9 persen tahun 2016.Dengan data ini dinas kesehatan telah melakukan kampanye gizi Nasional.

Hal itu disampaikan dalam Pertemuan refleksi dan fase out dalam rapat koordinasi program kampanye gizi Nasional di Kayuagung, Kamis (26/10).

” Mudah-mudahan ke depan dapat menekan angka stanting,” ujar Yanti, bidan desa.

Apalagi masalah stanting harus melibatkan instansi lain, ujar Lubis, karena pemenuhan gizi melibatkan pihak lain.

Beberapa upaya yang dilakukan yaitu membentuk kader pos yandu, kampanye dan duta gizi, pembuatan jamban.

program visi pembuatan kebun gizi di kecamatan Jejawi 2017 dan 2018 semua sudah punya kebun gizi.

Kemudian melakukan distribusi tablet tambah darah.

Stanting itu adalah kondisi tinggi badan balita lebih pendek dari standar tinggi anak seusianya.

Ini tanda anak tidak tumbuh dan berkembang normal. Secara nasional ada 1 dari 3 balita atau hampir 9 juta anak Indonesia alami stanting.

Pertemuan koordinasi tingkat kabupaten program kampanye gizi Nasional kabupaten OKI Sumsel menargetkan menurunkan stanting dan mengubah pola hidup sehat.

Misalnya ibu tidak mau pergi ke pos yandu sekarang sudah ada kesadaran pergi ke posyandu.

Dihadirkan beberapa tokoh yang sudah menjalankan kampanye gizi Nasional atau upaya mengubah perilaku masyarakat. Pada acara itu juga dihadirkan bidan sebagai testimoni.

Riswanda Kades Air Item, di Jejawi, telah mengubah pola hidup masyarakat dengan menjalankan arisan jamban. Sehingga masyarakat jadi terbiasa untuk menggunakan jamban untuk buang air besar.

Pihak lainnya ada testimoni Marjani penggerak PKK, Sugianto kader posyandu Mesuji, Kartini bidan desa Ulak Ketapang Teluk Gelam , Sri Sundari IRT Tanjung lubuk .

Romsiah, mengadakan kelas ibu hamil dan kelas balita dan bisa membuat kesadaran masyarakat. Awalnya ada doorprize ,tetapi setelah itu karena kebutuhan ilmu pengetahuan.

” Saya sebagai kader posyandu , kehadiran sudah bagus ibu hamil menyusu sudah sangat bagus, mudahan program ini dilanjutkan,” ujar Sri Sundari, ibu rumah tangga.

Manfaat acara posyandu melalui ibu kader bidan menjelaskan cara pemberian asi eksklusif , pemberian makanan tambahan, selama ini tidak tahu sekarang sudah mengetahui. Umumnya mereka berharap program dari IMA WH agar dilanjutkan di OKI.

Editor: Sarono PS

Sumber Sripo.com