Waspadai 10 Tanda Kehancuran Bangsa

Laporan Sarono P Sasmito

Swarnanews.co.id |Bangsa Indonesia saat ini tengah dalam permasalahan besar. Tanpa kewaspadaan  dan upaya memperbaikinya bukan tidak mungkin bangsa ini akan menuju kehancuran. Demikian salah satu kesimpulan yang mencuat dari Seminar Nasional dan Rapat Koordinasi Dewan Pendidikan Sumatera Selatan yang digelar di Hotel Swarnadwipa Palembang, 3 sampai 6 Oktober 2017.

Menurut Ketua Dewan Pendidikan Sumsel, Prof. Dr Zulkili Dahlan, MSi DEA dalam upaya menangkal kondisi yang mengkhawatirkan tersebut maka Dewan Pendidikan memandang perlu untuk menggelar seminar dan rakor dengan tema: Implementasi Pendidikan Karakter dan Pencegahan terhadap Narkoba.

Seminar dan Rakor tersebut dihadiri oleh ketua dewan pendidikan, ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS)  SMA dan MKKS SMK kab kota se-Sumsel.

Hadir juga pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Drs Widodo, Gubernur Sumsel yang diwakili oleh Assisten IV Drs Joko Imam Santosa. Kemudian Rektor Universitas Sriwijaya Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE, Rektor Universitas  PGRI, Dr. Syarwani Ahmad.

Hadir juga para pengurus DP Sumsel, Dr Ismail Sukardi, Dr Zainal, Yeni, Firdaus Komar, Sunardi, KH Drs Umar Said, dan Drs H Abu Hanifah.

Tampil pada kesempatan seminar tersebut Kepala BNNP Sumsel Brigjen Pol Drs. Anthoni Hutabarat dan  Prof. dr. Hardi Darmawan, MPH&TM, FRSTM.

Antoni Hutabarat pada kesempatan itu memaparkan kondisi darurat narkoba yang dialami bangsa ini. Sebab nyaris tidak ada lapisan masyarakat manapun yang tidak tersentuh dan terpengaruh akan pengunaan zat membahayakan tersebut.

“Oleh karena itu untuk mengatasinya tidak bisa hanya dilakukan oleh BNN sendiri tandp dukungan dan peranserta masyakarat,” ujarnya.

Sebab menurut apa yang dilakukan BNN saat ini tidak lebih hanya bisa mengatasi  20 persen dari kasus narkoba. Sedangkan saat ini setiap hari 50 orang meninggal akaibat narkoba. Bukan hanya itu penjara penuh oleh napi narkoba. Di sisi lain bandar-bandar narkoba juga makin meraja lela.

Sementara itu Hardi Darmawan pada kesempatan itu mememaparkan 10 tanda kehancuran Bangsa, yakni Pertama, meningkatnya kekerasan di kalangan remaja; Kedua,membudaya ketidak jujuran; Ketiga, sikap fanatik terhadap kelompok; Keempat, rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru; Kelima, semakin kaburnya moral baik dan buruk; Keenam, penggunaan bahasa yang memburuk; Ketujuh, meningkatnya perilaku merusak diri seperti penyalahgunaan narkoba, alkohol dan seks bebas; Kedelapan, rendahnya rasa tanggung jawab sebagai pribadi dan warga Negara; Kesembilan, menurunnya etos kerja dan rasa saling curiga dan Kesepuluh, kurangnya kepedulian di antara sesama.

Untuk mengatasinya, ujar Prof Hardi idealnya mendidik anak harus dibekali dengan lima kecerdasan, yaitu kecerdasan spiritual, intelektual, relasi, emosional dan komunikasi.”Lima kecerdasan tersebut akan menjadi bekal hidup anak sampai dewasa. Sehingga, mereka bisa berhasil dan menjadi kebanggaan orang tua.” ujar bapak dari dua anak yang sejak tahun 1968 berkiprah di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang ini.

Dengan adanya karakter yang kuat tersebut maka genersi penerus diharapkan dari terhindar dari ke-10 tanda-tanda kehancuran bangsa tersebut. Sebab nyaris semua poinnya telah menghinggapi bangsa ini. Usai paparan tersebut kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi.

Pemimpin Redaksi Swarnanews.co.id Sarono P Sasmito  yang juga Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Ogan Ilir saat ini menawarkan pemikiran bahwa untuk mengatasinya maka seluruh elemen masyarakat agar meningkatkan kebersamaan untuk melawan narkoba dan menguatkan pendidikan karakter. Caranya dapat dilakukan penguatan pendidikan religious dan semua kegiatan di kalangan pelajar yang dapat memupuk karakter mereka.

Senada dengan itu Ketua Forum Umat Islam (FUI) Sumsel Drs KH Umar Said juga menekankan adanya keteladanan pada pada seluruh figure keluarga. Tanpa adanya keteladanan maka kerusakan bangsa ini akan semakin meluas dan massif.

Acara seminar kemudian dilanjutkan dengan paparan dari para kepala sekolah yang berhasil menanamkan pendidikan karakter ke siswanya yakni kepsek SMAN 6 Palembang Hj Maryati, SPd MM. Kepala SMAN Sumsel, M Ridwan serta Kepala SMA Muhammadiyah 1 Palembang, Drs. Rosidi, MM.