SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG – Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda kembali melakukan Inspeksi Dadakan (Sidak). Kali ini di Kantor Camat Ilir Timur I Palembang, Rabu 6 April 2022.
Nah, dari sidak tersebut, lagi-lagi Fitri kembali mendapatkan temuan yakni Kartu Keluarga atau KK yang masih keadaan tertumpuk di Unit Pelayanan Terpadu Dukcapil (UPTD) zona IV Kamboja.
“Tadi kita baru masuk sudah ketemu masalah, ada Pak RT yang mencari berkas warga, dan saya liat ada penumpukan KK yang banyak,” kata Fitri usai melakukan sidak.
Dalam kesempatan itu, Fitri mengungkapkan rasa bingungnya, terkait seringnya menemukan administrasi warga yang tertumpuk belum dibagikan kepada masyarakat.
“Persoalnya kenapa KK ini tertumpuk begitu banyak di UPTD, kenapa tidak langsung dibagikan,” ungkap Fitri.
Lanjutnya, ia meminta kepada Kepala Dinas Dukcapil Kota Palembang, agar segera membenahi permasalahan penumpukan atau penundaan administrasi warga.
“Saya minta kepada Bu Dewi, selaku Kepala Dinas Dukcapil, agar segeralah untuk perbaiki UPTD-UPTD kita ini. Jangan sampai pelayanan kita jadi merosot bukan maju,” terangnya kepada awak media.
Masih kata Fitri, dirinya berharap dari Dukcapil agar tidak menunda-nunda pembagian surat administrasi masyarakat.
“Segerlah membagikan, jangan ditumpuk-tumpuk seperti itu baik dari KK, KTP dan atau kepengurusan-pengurusan surat warga,” imbuhnya
“Yang harus didistribusikan, ya di distribusikan,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala UPTD zona IV, M Haryanto mengatakan, terkait temuan KK yang tertumpuk oleh Fitri, lantaran ada beberapa KK yang buat dua.
“Itu (KK) kita buat dobel atau dua dan setiap warga itu mengambil KK dengan tanda terima,”kata Haryanto.
Masih katanya, dengan digandakannya KK oleh pihaknya beralasan untuk diarsipkan. “Satu kita arsip satunya kita bagikan,”ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga mengaku saat pengambilan KK dari warga ke UPTD, kerap kesulitan menemukan berkas warga, sehingga di cetak ulang.
“Kadang-kadang karena kita kesulitan mencari berkasnya dimana, sedangkan warga sudah ada NIKnya, kita cetak kembali KKnya, dan terjadinya penumpukan KK,” pungkasnya. (*)
Teks: rilis
Editor: maya