WCC Palembang Gelar Pertemuan dengan FKPAR Membangun Solidaritas

SWARNANEWS.CO.ID |Dalam rangka perayaan Hari Perempuan Pedesaan 14 Oktober, Hari Ketahanan Pangan Nasional 15 Oktober, serta Hari Penghapusan Kemiskinan 17 Oktober, Women’s Crisis Centre (WCC) mengadakan pertemuan dengan Forum Komunitas Perempuan Akar Rumput (FKPAR) Propinsi Sumsel dampingan WCC di Ruang Pertemuan Lt 2 Hotel Amaris Palembang, Senin (30/10/2017).

Perayaan tersebut bertemakan Kepemimpinan Perempuan untuk kesehatan keluarga, perempuan muda, dan perempuan pedesaan. Pertemuan ini dilakukan mengingat pentingnya keluarga, perempuan, dan keluarga sebagai fondasi untuk mendidik anak agar tidak menjadi korban maupun pelaku kekerasan, memperoleh gizi, dan bebas dari segala kekerasan berbasis gender maupun atas dasar lainnya.

Mira Yani, anggota Kelompok Dampingan WCC Palembang mengatakan, saat ini, FKPAR Sumsel telah melakukan tindakan konkrit di lapangan berupa pendidikan dan kesadaran kritis bagi anggota, mengadvokasi kebijakan negara, serta membangun hubungan dengan tokoh agama tokoh adat, tokoh masyarakat serta berbagai pemangku adat untuk advokasi aturan, nilai, dan norma yang mendiskriminasi perempuan. 

“Kami FKPAR yang berasal dari Palembang, OKI, Muara Enim, dan Banyuasin meminta agar Pemda agar, mematikan pembaharuan data orang miskin yang dibuat secara partisipatif, dan memastikan peserta PBI JKN adalah orang miskin, memastikan tersedianya Alokasi Dana Desa untuk pemberdayaan perempuan, memfasilitasi kejar paket A, B, C untuk memastikan para perempuan memenuhi syarat untuk duduk dalam pengambil keputusan, terlindunginya pemenuhan gizi, hak kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, khususnya di pedesaan, miskin kota dan perempuan muda, serta mendorong lahirnya kebijakan terkait pemenuhan gizi bagi perempuan muda, dan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) perempuan,” jelasnya.

Mira menambahkan, pihaknya akan selalu kritis melihat setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah, agar memastikan kebijakan yang di buat adalah berpihak kepada hak-hak perempuan.

“Pengakuan atas integritas tubuh perempuan sebagai salah satu kesatuan tubuh, jiwa dan semangat adalah mendesak sebagai bentuk pemenuhan hak kesehatan perempuan terutama hak kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, demi terwujudnya kesejahteraan perempuan pedesaan, perempuan miskin dan perempuan akar rumput,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif WCC Palembang Yeni Roslaini lzi mengatakan, untuk mendampingi para ibu, serta tim kesehatan yang ada di pedesaan, WCC sedang membuat buku. “Saat ini WCC sedang menyusun buku pendidikan seks dalam keluarga untuk berbagai kalangan anak sesuai dengan usianya,” ujarnya.

 

Editor Sarono PS

Sumber Detik Sumsel