Wiranto Bantah Pertemuan di Istana Bahas Soal 5000 Senjata

SWARNANEWS | Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, menyampaikan bahwa pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta kemarin (27/9/2107) sore. Antara Presiden Joko Widodo dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, tidak berkaitan dengan isu pengadaan 5 ribu senjata.

Menurut Wiranto, dia menghadap Jokowi berkaitan dengan tugas sebagai Menko Polhukam untuk menciptakan susana kondusif agar kegiatan seluruh kementerian berjalan stabil. Bahkan, dalam setiap peryataan di media dirinya tidak pernah menyudutkan siapa pun, termasuk Panglima TNI.

“Saya menghadap Presiden itu untuk menyampaikan kondisi dan melaporkan tentang perkembangan situasi yang berkembang saat ini. Jadi tidak ada yang aneh biasa saja, tidak ada yang perlu diributkan,” ujar Wiranto usai menghadiri Apel Akbar Pancasila dan Bela Negara di UIN Raden Fatah, Palembang, Kamis (28/9/2017).

Menurut Wiranto, dia menghadap Jokowi berkaitan dengan tugas sebagai Menko Polhukam untuk menciptakan susana kondusif agar kegiatan seluruh kementerian berjalan stabil. Bahkan, dalam setiap peryataan di media dirinya tidak pernah menyudutkan siapa pun, termasuk Panglima TNI.

“Semua kegiatan di kementerian kan harus berjalan dengan stabil dan dalam setiap pernyataan pers saya sebenarnya tidak ada tujuan menyerang siapapun,” jelasnya.

Wiranto sempat emosi Ketika ditanya apakah ada pengarahan dan teguran dari presiden oleh salah satu wartawan, Dia tidak menjawab pertanyaan tetapi justru melontarkan kalimat kemarahan kepada wartawan.

“Ngarang itu, bukan, kamu yang ngarang, kamu, bukan saya, ngarang, pertanyaannya ngarang,” kata Wiranto sambil menunjuk salah satu wartawan yang bertanya.

Sebagaimana diketahui, beberapa hari terakhir, Gatot menjadi sorotan karena ucapannya soal adanya pengadaan 5 ribu pucuk senjata secara diam-diam yang mengatasnamakan Presiden Jokowi. Hal tersebut langsung menimbulkan kegaduhan di mana sejumlah pihak mempertanyakan apakah Gatot memiliki niatan politis di balik ucapannya itu.

Seperti, kabar terakhir, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, menyampaikan bahwa apa yang disampaikan Gatot adalah hasil miskomunikasi. Alih-alih pengadaan 5 ribu senjata, yang benar adalah pengadaan 500 senjata untuk keperluan BIN dan secara resmi.

 

 

 

Penulis  : Fauzan

Editor    : Sarono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *