Luar Biasa Pertumbuhan Ekonomi Sumsel 6,07 Persen

Saingi Pertumbuhan Ekonomi Nasional Hanya 5,27 Persen

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Peningkatan layanan dasar dan pengurangan Kesenjangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kementerian Keuangan Republik Indonesia melaksanakan seminar Forum Ekonomi, dibuka langsung Kepala Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi Sumsel, Afrian Joni, di Hotel Horison Ultimate, Selasa (25/9).

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Adriyanto mengatakan dinamika perekonomian terkini beberpa faktor yang mempengaruhi kesenjangan dan kemiskinan itu biasanya mengenai perbaikan Akses Pendidikan, Kesehatan, keberlanjutan pemenuhan kebutuhan pangan dan pembangunan insfratruktur yang merata guna terciptanya lapangan kerja.

“Cara perbaikan ini dengan melalui Pertumbuhan ekonomi keberlanjutan dan percepatan pembangunan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan Provinsi Sumsel, Taukhid menyampaikan realisasi anggaran APBN Pemerintah pusat per 31 Agustus 2018 meningkat, baik dari sisi penyerapan maupun pertumbuhan.

“Realisasi sampai dengan 31 Agustus mencapai 1.454,5. ini termasuk belanja pegawai dan realisasi subsidi energi terhadap Outlook,” terangnya.

Selain itu, Guru Besar Universitas Sriwijaya, Prof Bernadette Robiani juga menyampaikan dalam paparannya tentang kondisi makro ekonomi Provinsi Sumsel dan pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan sejak triwulan tahun II 2018 tumbuh sebesar 6,07 persen meningkat dibandingkan triwulan II 2017 sebesar 5,07 persen.

“Ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,27 persen,” ujarnya.

Bernadette menjelaskan, bahwa pertumbuhan ekonomi berdasarkan lapangan usaha sesuai struktur ekonomi di Sumsel masih di dominasi sektor pertambangan sebesar 20.5 persen pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 15,8 persen.

“Berdasarkan pengeluaran, struktur ekonomi Sumsel masih di dominasi oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 65,58 persen dan pembentukan modal tetap bruto 37,39 persen,” terangnya.

Teks : Herwanto
Editor : Sarono PS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *