Produksi Lebih Tinggi Pusri Capai Target

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Pencapaian tahun 2018, Direktur Utama PT Pusri Palembang, Mulyono Prawiro melaporkan hasil produksi untuk pupuk urea mencapai 107 persen dari target perencanaan, Amoniak 108 persen dan NPK 104 persen.

Hal itu sangat membanggakan PT Pusri bahwa dalam kondisi seperti ini masih bisa memproduksi lebih tinggi dari yang ditargetkan.” Untuk pemasaran semua yang diproduksi di unit produksi telah terjual habis baik Amonia, Urea maupun NPK,” ujar Mulyono usai dibincangi Swarnanews,di Pabrik PT Pusri, selasa malam (24/12/2018).

Dikatakan Mulyono, target tahun 2019, rencananya hampir sama karena pabrik PT Pusri saat ini masih terus dibangun agar bisa terselesaikan kontruksinya sehingga akhir tahun bisa memproduksi untuk NPK.

“Untuk Amonia dan urea persisnya masih sama, Pusri tinggal melakukan beberapa program efisiensi sehingga dengan program tersebut prodak- prodak dari Pusri akan bisa lebih kompetitif di pasar,” ujarnya.

Terkait menyikapi pengurangan subsidi PSO untuk kedepan, Mulyono menjelaskan selama ini semua hasil produksi 50 persen diperuntukkan bagi alokasi PSO dan 50 persennya di alokasikan untuk di jual ke komersial yang memang didalam negeri sangat membutuhkan seperti diperuntukkan di perkebunan dan pabrik-pabrik masih membutuhkan urea

“Pengurangan Subsidi di tahun 2019 bisa mencapai 10-15 Persen hal itu tidak begitu signifikan karena akan dilakukan penjualan secara komersial,” beber Mulyono

Selain itu, menyikapi pabrik 3 dan 4 yang kurang handal, PT Pusri akan berupaya ke depan tetap melakukan program-program revitalisasi dan efisiensi pabrik yang sudah berumur tua dan boros pemakaian energi

” Kami ingin melakukan perbaikan efisien dari teknologi, kita perbarui agar pemakaian bahan baku untuk gas agar lebih efisien,” terangnya

Menyikapi Persaingan tahun 2019, itupun juga hampir sama karena sampai saat ini cina masih terus melakukan kegiatan-kegiatan efisiensi di bidang produksi mereka. Sehingga relatif sama di tahun 2018 dan 2017.

Saat ini, harga pokok pupuk Pusri saat ini memang relatif tinggi karena soal harga bahan baku. Tapi untuk biaya pick close lebih rendah dari produsen lainnya sehingga Pusri masih optimis untuk berkompetisi dengan negara-negara lain,” pungkasnya.

Teks : Herwanto
Editor : Sarono PS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *