Travel ‘M’ Terlantarkan 21 Jamaah Umrah di Bandara Jeddah

SWARNANEWS.CO.ID,  JEDDAH |Nahas, sebanyak 21 jamaah umrah terlantar di bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah sejak Senin (18/12) pukul 21.00 waktu Arab Saudi. Jamaah yang diberangkatkan dengan travel ‘M’ yang disponsori Travel DKU ini, juga tidak mendapatkan layanan makanan dari pihak travel. Padahal, mereka sudah membayar biaya kisaran Rp 18 juta-Rp 24 juta.

Jamaah tersebut akhirnya dievakuasi menuju wisma tamu Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah. Penjelasan ini disampaikan Staf Teknis I Kantor Urusan Haji (KUH) Ahmad Dumyathi Basori saat menjumpai para jamaah di Bandara Jeddah melalui pesan singkat, Selasa (19/12) malam.

“Kami benar-benar ditelantarkan,” ucap Dumyathi mengutip keluhan salah satu jamaah yang mulai emosi H. Urai.

Menurutnya, jamaah ini berangkat dengan travel “M” yang disponsori oleh travel DKU.  Mereka berangkat dari Indonesia tanggal 7 Desember dengan Lion Air menuju Kuala Lumpur. Mereka transit di sana selama enam jam dan hanya mendapatkan minum, tanpa makan.

Jamaah lalu diberangkatkan dari Kuala Lumpur dengan Maskapai Malindo menuju Colombo pukul 23.25 waktu setempat. Mereka kembali transit selama sembilan jam. Di Colombo, jamaah diminta membayar visa dengan cara iuran hingga terkumpul SR850.

Jamaah akhirnya diperkenankan boarding untuk melanjutkan perjalanan dengan maskapai Flydubai menuju Dubai. Namun, di Colombo, ada satu koper jamaah Rasena yang hilang dan dia tidak tahu bagaimana bisa mengklaimnya. Tiba di Dubai, mereka juga harus transit selama tiga jam.

“Dari Dubai, mereka terbang ke Madinah dan menginap di hotel Waseel Farj. Jamaah tidak mempermasalahkan layanan hotel di Madinah selama tiga hari,” tutur Dumyathi.

Dari Madinah, mereka berangkat ke Makkah dan menginap di Hotel Ajwad Assalam. Mereka sedianya hanya lima hari di Makkah. Namun, jadwal itu molor hingga tujuh hari karena belum ada kepastian tiket pulang. Sedianya jamaah kembali ke Tanah Air pada 17 Desember pukul 00.25 waktu Arab Saudi.

Salah seorang jamaah yang namanya tidak mau disebutkan menjelasakan pihaknya sudah minta kepada pemilik travel (HRF) yang ikut bersama jemaah untuk pulang lebih dulu ke Tanah Air guna mengurus tiket kepulangan. Namun, usulan itu ditolak HRF dengan alasan ingin mendampingi jamaah. Padahal, HRF selalu menjauhi jamaah.

Editor: Sarono PS

Sumber: Republika

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *